Ruas Pantura Tetap Diminati Pemudik

Sampai saat ini animo mudik masyarakat melalui ruas Pantura tetap tinggi. Meski setiap musim mudik ruas ini sarat dengan kemacetan namun tidaklah membuat masyarakat menjadi jera. Sebaliknya disela-sela macet, oleh sebagian masyarakat dimanfaatkan untuk menjalin silaturahmi dan bahan cerita setiba mereka dikampung halaman.

Kemacetan di ruas Pantura dimulai dari keluar tol Cikampek di Cikopo hingga Simpang Jomin yan, selama ini menjadi sumber kemacetan yang cukup rumit untuk ditangani. Guna menghindari penumpukan kendaraan di Simpang Jomin, Kementerian Pekerjaan Umum dan pihak terkait seperti Kementerian Perhubungan, kepolisian dan penyelenggara tol Jakarta-Cikampek sejak awal puasa sudah melakukan koordinasi.

Menurut Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Hermanto Dardak kondisi ruas Pantura saat ini meliputi sedang, rata dan baik. Dalam artian cukup fungsional dan nyaman untuk dilalui pemudik. Simpang Jomin dan Cikopo sekitarnya masih menjadi titik kemacetan paling parah hingga kini. "Meski telah dilebarkan 2,5 meter sepanjang 2, 8 km di Simpang Jomin/Mutiara kemacetan tetap akan terjadi,8 " tutur Wamen PU saat meninjau ruas Pantura kemarin (14/7).

Hermanto Dardak menjelaskan, perbaikan jalan di ruas Pantura disebabkan umur jalan yang telah mencapai 5 tahunan. "Dari panjang 1 km 4 meter diantaranya mengalami kerusakan. Kondis seperti ini kita anggap masih cukup baik. Tapi jika kerusakannya di atas 12 km, maka perlu ditingkatkan konstruksinya," tambahnya.

Untuk di ruas jalur Selatan, ruas tanjakan Nagreg sudah diatasi tahun lalu. Begitu pula di ruas Gentong telah dibuatkan jalan baru (by pass) yang telah menjadi 4 lajur. Sehingga tahun depan diharapkan masalah kemacetan di ruas Pantura, tengah dan selatan dimungkinkan akan berkurang cukup signifikan. "Inilah yang kita sebut bagian dari modernisasi pada ruas-ruas kepadatatan tinggi dengan standar ekspres." Ucap Wamen PU.

Ditegaskan, ruas tol cikampek - Palimanan (Palikanci) untuk mudik lebaran tahun ini belum dapat dibuka atau digunakan, meskipun untuk sementara waktu. Hal ini ditegaskan terkait adanya permintaan dari masyarakat yang menginginkan ruas tol yang tengah dikerjakan itu dibuka sementara bagi jalur mudik tahun ini.

Selain belum layak, tutur Wamen PU konstruksi jalan masih terputus-putus dan sebagian besar masih berupa jalan tanah.

Lebih jauh Hermanto menegaskan masalah pekerjaan di kanan/kiri ruas jalan menjelang pintu masuk tol Palimanan (Indramayu) yang kini masih berjalan, bukanlah paket pekerjaan dari jalan nasional seperti yang diberitakan salah satu media cetak. Pekerjaan itu adalah jalan akses tol yang ditangani oleh konsorsium PT. KG-NRC. Dia menghimbau pada H-10 pekerjannya agar dihentikan untuk sementara.

Wakil Dirut PT. Lintas Marga Sedaya, Hudaya Ariyanto (pemegang konsesi jalan tol Cikampali) mengaku bahwa pekerjaan akses tol itu dikerjakan pihaknya. Dijadwalkan menjelang minggu ini akses tol itu akan dirampungkan. Dijelaskan ruas tol Cikampali (116 km) akan selesai Juni 2015. Konstruksinya ditaksir bakal menelan dana sekitat Rp 12,5 T. Progres fisik saat ini mencapai 42 persen.

Konstruksi tol Palikanci dikerjakan oleh konsorsium Nusa Raya Cipta dan Karaba Griya Mandiri (KG-NRC) dengan sharing 55:45 persen. Menurut Hudaya untuk tahap awal pihaknya akan membangun 2×2 untuk masing-masing jalur. Baru setelah trafic kendaraan bertambah pihaknya akan menambah satu lajur lagi, ungkapnya.

Turut mendampingi Wamen PU dalam inspeksi ruas Pantura dan jalur Tengah-Selatan Kepala BPJN IV, Bambang Hartadi, Direktur Bina Program Ditjen Bina Marga Haris Batubara, dan Kabid Wilayah II BPJN IV, Yongky serta Kasubdit Wilayah II B Singgih Karyawan (Sony)

Pusat Komunikasi Publik 150714